Cara Menghitung Pemakaian Genteng
Apakah Anda sedang merenovasi properti yang sudah ada atau sedang merencanakan bangunan baru?
Menghitung berapa banyak genteng yang Anda butuhkan bisa menjadi mimpi buruk yang nyata.
Jumlah persis genteng yang Anda butuhkan ditentukan oleh berbagai faktor, berikut hal-hal yang perlu Anda rencanakan sebelum mulai menghitung jumlah genteng yang dibutuhkan.
Genteng jenis dan merk apa yang ingin digunakan?
Hal ini sangat penting sebagai dasar penghitungan jumlah genteng yang dibutuhkan, dikarenakan jenis genteng (metal, keramik & beton) dan merk genteng yang popular di Indonesia memiliki ukuran yang tidak sama satu sama lainnya.
Oleh karena itu anda harus menentukan dahulu genteng jenis dan merk apa yang ingin anda gunakan agar bisa mengetahui ukuran per satu biji (atau jumlah genteng permeter persegi).
Bentuk atap yang ingin dibuat seperi apa?
Rata – rata bentuk atap di Indonesia adalah pelana (segitiga) dan limasan, namun di zaman sekarang ini bentuk atap bangunan sudah banyak yang bervariasi dan tidak monoton. Sebelum menentukan pilihan disarankan lakukan penelitian untuk model dan type atap.
Semakin rumit bentuk atap semakin banyak penggunaan genteng (waste), biasanya berkisar 5% hingga 10% dari total pemakaian. Jadi bijaklah dalam menyesuaikan antara keinginan dan budget yang anda miliki.
Berapa derajat kemiringan atap?
Setelah menetukan type/model atap, yang perlu anda ketahui berapa derajat kemiringan atap yang ingin anda bangun. Hal ini juga tergantung pada model atap yang anda pilih.
Ada beberapa atap yang aman dengan kemiringan tinggi ada juga yang hanya bisa diterapkan dengan kemiringan rendah.
Untuk menentukan kemiringan atap selain jenis genteng yang digunakan , anda juga harus memperhatikan tabel sudut kemiringan (Lihat Tabel)
Berapa luas bangunan berikut overstek (m2)?
Hal terakhir yang harus anda ketahui adalah luas bangunan permeter persegi berikut overstek. Overstek adalah bagian dari bangunan atau konstruksi yang menggantung tanpa kolom , tiang atau dinding yang menyanggah struktur tersebut. Overstek dapat berupa tritisan, lantai bangunan, topi – topi dan lain sebagai nya. Struktur ini biasa di bentuk dari bahan beton atau cor – coran.
Overstek sendiri memiliki jarak kurang lebih 1 – 1,5m dari rangka atap. Banyak orang juga menyebut istilah ini sebagai lebihan dari atap, karena letak dan posisi nya menjurus keluar dari atap. Tinggi overstek sendiri biasa nya tergantung dari kemiringan atap atau ketinggian dari lantai atas.
Contoh Penghitungan :
- Jenis & Merk Genteng yang digunakan : Genteng Keramik WAVE Made in Brazil
• Isi Permeter Persegi : 12 buah
• Bentuk Atap : Limasan (waste 10%) (Lihat Gambar)
• Kemiringan Atap : 35°
• Luas Bangunan (berikut overstek) : 100 m2
Contoh menghitung kebutuhan Genteng Keramik WAVE :
(Luas bangunan (m2) : cos kemiringan atap) x pemakaian genteng/m2 + waste (5%-10%) = Jumlah Genteng Keramik WAVE yang dibutuhkan
Rumus :
Kebutuhan Genteng Keramik WAVE
{100 m2 : 0,819 (cos 35°)} x 12 + 10% = 1612
Nok
Panjang penampang nok 33,76 m1 x 2,8 = 95
Jadi total kebutuhan bangunan tersebut adalah :
Genteng 1612 keping
Nok atas 95 keping
Nok ujung jurai 5 keping
Nok 3 arah 3 keping
Semoga bermanfaat, selamat mencoba..
🛑Kejahatan pembunuhan adalah dosa terbesar setelah syirik.
Wahai kaum muslimin!
Inilah wasiat yang Nabi SAW sampaikan kepada umat beliau. Beliau adalah sosok pengasih dan penyayang berdasarkan kesaksian Allah Tabaraka wa Ta'ala dalam Al-Qur`an.
Maka jadikanlah wasiat beliau ini sebagai pegangan, karena di dalam wasiat ini, beliau menegaskan pengharaman hal-hal yang disepakati haram oleh seluruh syariat, yaitu darah, harta, dan kehormatan.
Jiwa, harta, dan kehormatan seorang muslim itu terjaga. Tidak ada sedikit pun di antara semua itu yang halal, kecuali karena hak Islam. Betapa banyaknya peringatan keras dan ancaman terkait pelanggaran dalam hal ini.
Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ، دَمُهُ، وَمَالُهُ، وَعِرْضُه
_“Setiap muslim bagi muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya._
Rasulullah SAW bersabda:
لَنْ يَزَالَ الْمَرْءُ فِي فُسْحَةٍ مِنْ دِينِهِ، مَا لَمْ يُصِبْ دَمًا حَرَامًا
_“Seseorang itu senantiasa berada dalam kelapangan di dalam agamanya, selama ia tidak menumpahkan darah yang diharamkan.”_
🛑Kejahatan pembunuhan adalah dosa terbesar setelah syirik. Sampai-sampai ulama umat; Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma memfatwakan bahwa tobat pembunuh orang mukmin dengan sengaja, tidak diterima, dan tobatnya terhalang dari Allah.
Dalam riwayat disebutkan; sekelompok kaum muslimin di tengah perjalanan berpapasan dengan seorang musyrik yang membawa sekawanan kambing. Orang musyrik itu kemudian mengucapkan salam Islam kepada mereka dan mengucapkan, “La ilaha illallah.” Lalu salah seorang di antara rombongan –Muhallam bin Jutsamah- menyerangnya, membunuhnya, lalu membawa kambing-kambingnya.
Setelah kembali ke Madinah, mereka memberitahukan hal itu kepada Nabi SAW,
lalu
🔊Nabi SAW marah kepada Muhallam, dan memberinya teguran keras.
📢Muhallam kemudian berkata, “Mintakanlah ampunan untukku, wahai Rasulullah.”
📢 Beliau berkata, “Pergilah, Allah tidak akan mengampunimu.” Tujuh hari setelah itu, Muhallam meninggal.
Ketika orang-orang memakamkan jenazahnya, bumi tidak menerima dan memuntahkannya. Mereka kembali memakamkannya, lalu bumi lagi-lagi memuntahkannya. Mereka kembali memakamkannya untuk ketiga kali, namun bumi kembali memuntahkannya.
Akhirnya mereka menempatkan jenazahnya di celah di antara dua gunung dan menutupinya dengan bebatuan. Nabi SAW kemudian berkata, _*“Bumi masih menerima orang yang lebih buruk dari sahabat kalian itu. Tapi, Allah ingin memberitahukan kepada kalian haramnya darah seorang muslim.”*_
Abu Hasan_313
Komentar
Posting Komentar